Apakah nikah butuh cinta..?

Iseng-iseng si cantik (panggilan buat istri tersayang..) bercerita tentang berita yang di bacanya dari facebook. Bahwa apakah sebuah pernikahan butuh cinta. Cerita ini bisa menginspirasi bagi para pemuda pemudi yang penuh gaya hidup yang sudah terkontaminasi dengan berbagai macam budaya film dan sinetron, yang mengatasnamakan cinta sebagai syarat mutlak dalam dunia pernikahan. Memang sebelum menuju pernikahan di haruskan untuk saling lihat dan mengenal satu dengan yang lain agar tumbuh rasa tenang dalam hati (mungkin ini yang di maksud dengan cinta).


Nah ceritanya adalah bahwa di daerah gorontalo ada seorang pemuda yang beriman dan bertaqwa, selalu menjaga diri dengan ibadah dan menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan. Sehingga jika di pandang dari dunia anak muda saat ini maka pemuda itu di anggap pemuda culun yang kurang pergaulan. Sedangkan tetanggaya ada seorang gadis yang cantik dengan gaya pergaulan yang bebas, berpenampilan serba minim. 

Suatu ketika ternyata orang tua pemuda alim tersebut meminang si gadis gaul, tanpa di ketahui si gadis ternyata lamarannya sudah di terima orang tuanya, padahal si gadis sudah memiliki pacar yang juga siap untuk menikahinya. Setelah si gadis tahu bahwa dia di lamar maka dengan lantang dia menolak pinangan pemuda alim tersebut, tetapi karena kondisi orang tua yang sudah terlanjur menerima pinangan, tentu syok dengan sikap anak gadisnya. Akhirnya si gadis pun menerima pinangan dengan sangat terpaksa hanya untuk menjaga kehormatan orang tuanya.

Maka terjadilah pernikahan, antara dua pemuda dan pemudi yang berlatar belakang keprbadian yang berbeda. Si pemuda tidak ingin menyentuh gadis yang sekarang telah menjadi istrinya, karena dia memandang istrinya masih belum bisa menerima dirinya sebagai suami. Hal ini terus berlanjut sampai 5 bulan, dan selama itu pula si istri masih perawan ting-ting.  Selama masa itu pula si istri bingung kenapa dia tidak pernah di sentuh. Ternyata si suami tidak ingin menyentuh istrinya kecuali dalam kondisi istri telah menerimanya tanpa paksaan. Melihat sikap suaminya itu maka dia mencoba mencari cara agar dapat menarik perhatian suami dengan cara mengikuti gaya hidup si suami, seperti ikut pengajian dan mulai berhijab. Tetapi suaminya masih tidak berubah. Sampai suatu ketika suami jatuh sakit dan kedinginan, maka sang istri bingung dan kasihan. Maka dia berusaha memberikan kehangatan dengan menyelimuti, tetapi sang suami terbangun dan meminta maaf karena secara tidak sengaja telah menyentuh kulit istrinya. Sang istri menangis, kenapa cuma menyetuh kulit saja sampai minta maaf, apalagi jika menyentuh yang lain. Maka sang suami menjelaskan alasannya, dan akhirnya istri mulai mencintainya, akhirnya di bulan keenam barulah terajadi hubungan suami istri. Sebulan kemudian si istri sudah mulai hamil.

Tetapi masa menikmati sentuhan suami ternyata tidak selama yang di harapkan, karena suami sudah meninggal dunia karena sebuah kecelakaan. Sang istri sangat sedih dan sangat menyesal, karena baru satu bulan dia menikmati cinta yang sebenarnya dari seorang suami, malah sudah di tinggal pergi. Jika dia tau bahwa cinta akan muncul di kemudian hari maka dia akan menerima suaminya sejak awal pernikahan sehingga masa-masa indah akan tersasa lebih panjang.

Masih kah kalian butuh cinta dalam memulai pernikahan...?

Post a Comment

4 Comments

  1. baru bulan keenam akhirnya Mas? wahh, luar biasa

    ReplyDelete
  2. begitulah rahasia kehidupan...bila kita sudah tahu semua yg bakal terjadi di masa depan...entah apa yg akan dilakukan orang2 pada masa kini....,
    keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)

    ReplyDelete