
Sebagai seorang muslim pasti meyakini bahwa semua amal selama hidup akan di pertanggung-jawabkan di hadapan Alloh azza wajalla. Tidak terlewatkan sedikitpun dari setiap amal baik yang terlihat, maupun yang tersembunyi pasti akan di pertanyakan dan di minta pertanggungjawabannya. Banyak hal yang telah kita perbuat, apakah setiap amalan yang telah kita perbuat akan mendapatkan keridhoan dari Alloh atau malah mendapat azab yang pedih. Masih ingatkah sebuah hadits Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, aku mendengar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati
syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya
kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun
mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : 'Amal apakah yang engkau
lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab : 'Aku berperang
semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman :
'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah
berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).'
Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya
(tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang
diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta
membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya
kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah
menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan
kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan
mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.'
Allah berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan
seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya
dikatakan (sebagai) seorang qari' (pembaca al Qur`an yang baik). Memang
begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan
(malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam
neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan
rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan
kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya
(mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan
nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan
shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku
melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau
dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang
dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang
dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas
mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”
Hadits ini diriwayatkan oleh :
1. Muslim, Kitabul Imarah, bab Man Qaatala lir Riya' was Sum'ah Istahaqqannar (VI/47) atau (III/1513-1514 no. 1905).
2. An Nasa-i, Kitabul Jihad bab Man Qaatala liyuqala : Fulan Jari', Sunan Nasa-i (VI/23-24), Ahmad dalam Musnad-nya (II/322) dan Baihaqi (IX/168).
1. Muslim, Kitabul Imarah, bab Man Qaatala lir Riya' was Sum'ah Istahaqqannar (VI/47) atau (III/1513-1514 no. 1905).
2. An Nasa-i, Kitabul Jihad bab Man Qaatala liyuqala : Fulan Jari', Sunan Nasa-i (VI/23-24), Ahmad dalam Musnad-nya (II/322) dan Baihaqi (IX/168).
Dari hadits tersebut di atas kita bisa membayangkan, sebuah amal ibadah yang memang di perintahkan, yang memang terdapat banyak dalil untuk melaksanakannya, tetapi bisa menyebabkan kita diseret dan di hinakan kedalam api neraka, lalu bagaimana dengan amal ibadah yang tidak ada tuntunannya..? ibadah yang tidak ada dalil untuk mengamalkannya...? Lalu apa yang akan di jawab jika Alloh mempertanyakannya..?
Terbayang bagaimana jika Alloh mempertanyakan tentang amalan semisal perayaan isro' mi'roj dan maulid nabi, "Apakah alasan (dalil) engkau untuk merayakan isro' mi'roj dan maulid nabi..?, Apakah Alloh melalui Rosul-Nya memerintahkan untuk mengamalkan perayaan tersebut...?" mungkin kita akan mencoba menjawab "Aku melakukannya karena perayaan isro' mi'roj dan maulid nabi adalah hal yang baik, karena perayaan isro' mi'roj dan maulid nabi banyak orang yang mengamalkannya.." Alloh berfirman : “Dan jika kamu menuruti
kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap
Allah).” [QS.al-An'am/6: 116]. lalu bagaimana nasib kita selanjutnya...? (Allou a'lam..)
Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang pasti akan di pertanyakan oleh Alloh di hari pembalasan nanti, dari perkara besar sampai dengan perkara yang kecil, dari yang terlihat sampai yang tersembunyi. Intinya banyak-banyaklah mempertanyakan kepada diri kita masing-masing, Ikhlaskah kita dalam beramal sholeh...? dan adakah dalil (alasan) yang shohih untuk kita mengamalkan perbuatan tersebut...? Karena tanpa niat yang ikhlas dan tanpa tuntunan dari Al-Qur'an dan Al-Hadits, maka siksa api neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali.... (Naudzubillahi mindzalik..)
18 Comments
semuanya berniat dari hati masing-masing ya mas...
ReplyDeleteada lho kisah seorang ustadz terkenal seantero negeri yang sering tampil di tipi tipi, waktu ditanyai dia dengan pede, saya pasti bisa, eh giliran berucap otomatis bibirnya berucap, aa...aa...aaku..lah akulah tuhan bagi diri ku sendiri..ajoooorr
ada ya.. nauudzubillahi mindzalik.. semoga kita di jauhkan dari kesombongan...
Deletefiraun made in endonesa tuh
Deletefiraun indonesia lebih kejam daripada firaun mesir...semua yang ada di indonesia disantap habis oleh firaun ala indonesia..mulai dari sapi, bbm , aspal sampai keringat rakyat indonesia juga dilahapnya
Deleteada ada aja ya kalau terbuai oleh populer dan uang
Deletesoal keikhlasan, saya suka ngeriii, kadang masih ada riya' meski kecil, kadang bekerja untuk atasan, berjuang demi anggaran dasar, dan tersenyum demi tidak bikin keruh saja. Allah sebagai penyebab kita berbuat baik, kerap hanya dalam konsep. na'udzubillaah.
ReplyDeleteSaya sepakat dengan bang Zachflazz. Keihklasan adalah hal yang menyangkut dalam diri seseorang kepada ALLAH SWT> Karena hanya ALLAH SWT Yang Maha Tahu isi hati kita. APa pun yang kita lakukan jika didasari oleh rasa Ikhlas Insya Allah hati akan tenang
Deletetipis sekali mas sekatnya, kadang juga itu di tipu oleh saiton
Deletememang banyak yang beribadah
ReplyDeletejuga memberikan sedekaah
hanya untuk dapat wah wah wah
dan ada juga yang pake jilbab supaya terlihat solehah
padahal hatinya tak cukup beribadah
dan malah
yang biasa-biasa dan ramah
ternyata tekun ibadah
tampilan juga ibadah lo mba...
Deletekekuatiran yang mengingatkan kisah sahabat Rasulullah yaitu Abdullah bin Umar yang menangis karena bermimpi tentang neraka ..., adakah kita juga kan menangis saat mengingat akan neraka
ReplyDeletehmm yuk kita sama2 beajar
Deletememang sulit untuk melakukan ikhlas yang benar-benar ikhlas, pasti ada saja siratan yang mengganjal, itulah yang membuat celaka kita :(
ReplyDeletebetul.. makanya kita patut berhati-hati
DeletePak, maaf Out Of Topic (OOT) mau nanya yang aplikasi kemarin yang bapak kasih tau itu. Saya lupa namanya, soalnya ada yang ganjil di laptop saya.. Curiga ada malware atau trojan.. ^^
ReplyDeletecombo fix coba teliti aja...
Deletesaya menyimak aja deh
Deletemaaf semuanya saya gak sempat balas.. lagi sibuk...
ReplyDelete