Beberapa hari yang lalu saya menikahkan adik kandung dengan seorang lelaki yang tidak di kenal oleh saya, adik dan keluarga saya sama sekali, Hanya modal ta'aruf dan langsung menentukan hari. Tetapi dari kejadian tersebut bisa membawa banyak pelajaran buat saya, adik dan keluarga, juga tentunya renungan untuk para calon suami yang sedang mencoba untuk menempuh kehidupan baru. Kali ini saya akan memaparkan nasehat buat para calon istri dan calon suami, karena hal ini baru saya alami pertama kali, yang sebelumnya posisi saya adalah seorang lelaki mengambil anak gadis orang lain, sekarang adik saya yang di ambil orang lain. Berikut untaian isi perasaan calon istri :
Ketahuilah wahai para calon suami...Apa yang di rasa dalam hati keluarga dari pihak calon istri....Rasa bahagia, rasa sedih, semuanya bercampur baur...Malam sebelum ijab qabul, calon istri sibuk dengan persiapan dan godaan dari teman-temannya...Badannya lelah tapi tidak bisa tidur...Berbaring di atas kasur empuk, tetapi terasa di atas kerikil....Bangunpun bingung, dengan apa yang akan terjadi...Pagi hari sibuk, berangkat ke masjid dengan hati berdebar dan gundah...Pada saat ijab qabul di bacakan, sang calon istri tambah menangis....Dia berfikir, akan jadi apa aku ini...Akan di apakan aku ini...Siapa lelaki ini...Apakah perlakuannya sama dengan perlakuan bapak ibu ku...Tetapi waktu terus berjalan, tidak memberi kesempatan untuk mendapat jawaban....Siang telah tiba, bersamaan dengan itu aku di boyong mahluk baru dalam hidupku, yaitu suami..Aku ingin kembali ke pangkuan ibu ku...Tapi apalah daya tangan tak sampai...Nasi telah menjadi bubur...Malam bahagia itupun di isi ibu dengan air mata...Kakak perempuan yang sembunyi di pojok kamar...dan Abangku menangis sendiri di kamarnya, entah karena menahan sakit maag atau karena sedih...Tetapi sekali lagi ini adalah aturan hidup yang harus di jalani...Hubungan tidak lah terputus..Khan sekarang ada HP, ada fesbuk...Yang terjadi hanyalah berpindahnya wali...Yang terjadi adalah adanya mahrom baru buat si calon istri...Semoga awal hidup ini membawa berkah buat pasangan suami istri dan keluarga...Amiin..
[hiks...]
15 Comments
Kalau emang bener-bener niat menikah pasti sudah paham aturannya kok mas..dan semoga pilihan yang tepat serta mas pay tidak kepikiran tentang adik e mas pay
ReplyDeleteterima kasih kang.. alhamdulillah mantab cowoknya... lulusan mesir S2
Deletealhamdulillah sudah tidak diragukan lagi kalau gitu mas
Deletebukan s2 nya yang mantab tapi ahlaknya...
Deletewaduh.. masalahnya saya sekarang bukan berstatus 'calon suami', mas.. tapi sudah bertitel 'suami'. gimana ini? masih boleh baca artikel ini nggak?
ReplyDeleteboleh aja.. calon ... calon... legis aja hehehe
DeleteWah renungan juga buat saya. Terharu saya mas
ReplyDeletesaya jadi malu
Deletekok di akhir artikelnya ada kata "hiks"
ReplyDeleteini sedih atau terharu sob?
nangis kang hehehe... (* dasar cengeng nih
Deleteapakah harus merenung kembali :) #kedua
ReplyDeletegak usah kang...
Deleterenungan yang bagus, kunjungan perdana gan..
ReplyDeleteintinya kalau cari calon itu harus yg bagus akhlakny?a ya
ngga kebayang kang Pay yang ganteng itu sesengukan brebesmili karena adik perempuan kesayangannya direbut orang yang ngga dikenal...;o)
ReplyDeleteSelamat atas pernikahannya, semoga jadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah sampe akhir hayatnya....aaaamiiiiin
cengeng ya kang...
Deleteamiiinnnn ya rob