
Sewaktu saya masih berumur kurang lebih 8 tahun, dan ketika itu saya sedang liburan sekolah ke pedalaman tempat bibi. Saya menyukai tempat bibi karena berada di tengah hutan yang tenang dan sepi dari suara-suara yang cempreng, yang ada suara orang utan dan jangkrik. Suatu ketika saya mandi di sungai yang lebarnya mencapai 100 meter dan dalamnya sekitar 20 meter. Kebiasaan anak kalimantan jika mandi gak pakai gayung tapi langsung mencebur berenang di sungai. Saat itu posisi saya di tepi sungai yang dalamnya mencapai sekitar 3 - 4 meter. Tiba-tiba datang penduduk transmigrasi yang kebetulan tinggal di sekitar rumah bibi, menuju ke jamban, yaitu seorang ibu dan seorang anak perempuan yang berumur sekitar 6 tahun. Ibu tersebut langsung melanjutkan kegiatannya mencuci baju di jamban. Sedangkan anaknya terlihat tertarik sama saya eh... maksudnya tertarik ingin ikut berenang seperti saya. Dia kira airnya tidak begitu dalam, terbukti saya bisa dengan leluasa melompat ke dalam air. Dan ketika saya sedang istirahat duduk di atas sebuah kayu ulin yang di jadikan sebagi jembatan antara jamban dengan daratan, tiba-tiba gadis kecil tersebut meloncat ke dalam sungai yang jarak loncatnya dengan saya sekitar 2 meter.
Sayapun menikmati pemandangan tersebut dengan wajah tanpa dosa. Tiba-tiba saja sang ibu yang sedang mencuci baju langsung berteriak histeris minta tolong. Saya toleh kanan dan kiri tidak ada orang, yang ada cuma saya, seorang gadis kecil dan seorang ibu. Saya sempat bingung, ibu itu minta tolong sama siapa dan apa yang harus di tolong. Ketika sang ibu menunjukkan ke arah anaknya yang sedang kesusahan dalam berenang, dan memanggil saya "mas tolong mas... anak saya mas... gak bisa berenang..." Barulah saya sadar apa yang sedang di lakukan ibu tersebut. Jujur saja saya mengira saat itu anaknya cuma pura-pura tenggelam. Akhirnya dengan gaya sok jagoan saya mencoba untuk menolong dengan menceburkan diri kedalam sungai tempat si gadis kecil mencebur. Posisi saya saat di dalam air berhadapan dengan si gadis kecil tersebut. Dan kedua tangan saya menggenggam di kedua ketiak gadis tersebut. Tiba-tiba apa yang terjadi... Ternyata si gadis kecil yang baru berumur 6 tahun memiliki kekuatan yang luar biasa, yang secara nalar seharusnya tenaga saya sebagai laki-laki jauh lebih kuat di bandingkan gadis tersebut. Tetapi yang terjadi saat itu berbeda, si gadis kecil membalas cengkraman ke tubuh saya dengan sangat kuat, saking kuatnya posisi kami bukannya menuju ke permukaan air tetapi malah terus menuju ke dasar sungai. Nafas saya pun sudah hampir habis, sedangkan cengkramannya tidak bisa saya lepas, hingga akhirnya kaki saya menyentuh tanah yang ada pada dasar sungai. Lalu saya memposisikan diri dengan posisi jongkok dengan maksud agar saya bisa mendorong beban yang ada ke atas permukaan air. Pada saat sampai kepermukaan air, tangan kanan saya langsung merangkul kayu ulin yang saya duduki tadi. Dan si gadis kecil saya ajak ikut merangkul kayu ulin. Begitulah pengalaman saya ketika menolong orang yang hampir tenggelam.
Ketika pulang kerumah kejadian tersebut saya ceritakan ke bibi saya, dan hasilnya saya di marahi habis-habisan, katanya "lain kali kalau ada orang yang tenggelam gak usah di tolong.." Saya memahami emosi bibi saya, karena jika salah sedikit saja saat menolon orang yang tenggelam maka saya akan ikut tenggelam. Hal ini pernah terjadi di sebuah kolam renang, ada dua orang yang mati tenggelam di karenakan mau menolong temannya yang tidak bisa berenang.
Untuk itu guru saya memberikan tips aman saat menolong orang yang tenggelam, yaitu :
- Kalau ada pelampung, sebaiknya di bawa ketika menuju ke korban yang mau tenggelam.
- Jika tidak ada pelampung, usahakan jangan berhadapan dengan korban.
- Usahakan korban di buat pingsan dulu, baru di rangkul dengan posisi hidung ke atas.
- Lepaskan semua beban di badan seperti celana panjang, yang mungkin akan membuat kesulitan berenang.
- Kalau korbannya lawan jenis jangan anbil kesempatan ya...
Mungkin sekian dulu, Tips aman saat menolong orang yang tenggelam, semoga bisa bermanfaat dan mendapat pahala dan balasan baik bagi yang suka menolong. Amiiin...
25 Comments
Saya juga pernah tenggelam mas Pay waktu masih SD ketika berenang sama2 temen2 di kolam... alhamdulillah ada temen yang nolong meski hrs bersusah payah krn aq sm skl nggak bisa berenang..jd waktu tenggelam langsung gugup dan menggerakkan semua badan eh malah tenggelam hehehe... sampai sekrg msh trauma jika berenang hehehe
ReplyDeletebelajar berenang kang... saya saat ini aja masih mikirin strategi agar anak2 bisa berenang, soalnya saya dulu sudah bisa berenang masih kecil banget... mungkin sekitar 5 tahunan... apalagi anak2 saya klo berangkat sekolah memang menyebrang sungai...
Deleteputriku malah yang suka berenang, klo istri mahir banget.. akunya sendiri jika di kolam renang nggak berani pegang air hehehe
DeleteKami sekeluarga memang suka berenang semua... tapi anak2 belum bisa berenang, jangankan berenang menyelam selama 1 detik aja sudah gelagapan...
Deletesaya bisa berenang kira-kira umur 5 tahun juga mas pay sama kayak mas pay, karena rumah saya sering terkena banjir luapan sungai sebelah rumah, ya saya belajar otodidak. hehe.
Deletetarget saya hayyu bisa berenang untuk olahraga dan unutk jaga-jaga
kalo saya kan mantan anak pantai.
Deletemaksudnya anak-anak yang suka main di pantai
dari bajunya mas agus kelihatan mahir berenang, klo kang zaf kelihatan dari postur tubuhnya yang kekar dan suka berjemur di pantai
Deleteberjemur dengan topi dan kacamata hitam, masak kelihatan mas pay ? saya pengen renang di kali lagi
Deletesementara cari parit aja dulu mas tuk berenang
DeleteKalau saya masih kecil, suka mndi ϑĭ kanal Pak, nyelem, tapi bisanya nyelem ƍäªќ bisa berenang terapung gitu :) terima kasih tipsnya.
ReplyDeletebelajar nyelam aja dulu... walaupun blum bisa berenang...
Deletehehe... lalu di dalam air, berlarilah sekencang2nya
Deletedibuat pingsan dulu baru dilepasin celananya, kemudian setelah dilihat ternyata lawan jenis....alamak :-)
ReplyDeletewahduh klo itu... gmana ya... koq pake di lepasin celananya.. klo istri sendiri terserah aja... *bingung balas komennya
Deletemamak-mamak memang kadang alamak
Deleteckckck ...*masih bingung...
Deleteta jawab subuh nih
ReplyDeleteaksi heroik yang keren mas, bener2 saya bisa merasakannya karena dalam dasar sungai itu telinga jadi sakit bergengung panik itu bisa memperpendek nafas, waktu dulu sering menyelam cari ikan ya seperti itu rasanya. hehe
ReplyDeletewah klo orang nafasnya mo habis apa aja di genggam, dan tenaganya sangat luar biasa, bisa berubah jadi superman seketika...
Deletebetul mas, gak peduli di darat atau laut kalau kepepet tenaga superman akan muncul
Deletekayaknya kalo dalam posisi terdesak, kita (saya) bakalan susah untuk berimprovisasi sih Mas. artinya, saya nggak mungkin melepas celana jins saya, atau harus membuat pingsan si korban. yang penting korban kepegang, lalu kita berenang sambil membawanya dalam pelukan kita. kalo ceweq ya dalam dekapan kita, haha
ReplyDeleteya itu yang terjadi di kolam di daerah saya, sikap heroik tanpa pertimbangan akhirnya yang nolong juga kebawa, yang lebih miris lagi di kampung istri, sampai ada 7 orang sekeluarga, berawal 1 orang yang tenggelam, yang lain saling membantu, eh ternyata malah semuanya mati tengggelam...
Deletetakbaca pagi nih
ReplyDeletetak lihat pagi ni juga
ReplyDeletewah dramatis ya pak !!!
ReplyDelete