Buku Sejarah tersembunyi yang aneh


Sejarah tersembunyi yang aneh

Mungkin anda pernah baca buku yang berjudul atau yang berisikan tentang sejarah yang tersembunyi. Kalau saya memang belum pernah baca dan belum pernah lihat bukunya seperti apa. Tetapi pernah mendengar dari teman ketika berdialog tentang sebuah pemahaman dalam Islam. Ketika asik berdialog dan terpojok, ujung-ujungnya teman tersebut mengungkapkan bahwa "kamu belum pernah baca buku sejarah yang tersembunyi, yang sejarahnya tidak di publikasikan". Saya sempat terkejut, karena saya termasuk orang yang tidak mudah untuk mempercayai isi sebuah buku sebelum terbukti kebenaran akan keilmiahannya. Apalagi dari sisi judul buku terasa ada yang menjanggal, walaupun sampai sekarang saya belum ketemu bukunya dan teman tersebut tidak memperlihatkannya kepada saya.


Tetapi dari sekilas isi yang di sampaikan teman tersebut, terdengar sangat berbahaya untuk keyakinan kita sebagai seorang muslim yang beriman dengan iman yang benar. Di dalam buku tersebut berisikan tentang aib dan celaan terhadap sebagian para sahabat rodhiallohuanhum ( semoga Alloh ridho kepada mereka semua ).  Padahal sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Barangsiapa mencela sahabatku, maka ia mendapat laknat Allah."
[ Riwayat Ibnu Abi ‘Ashim dalam As Sunnah, no. 1001, hlm. 2/469, dan dihasankan Al Albani dalam Dzilalil Jannah Fi Takhrij As Sunnah, 2/469. Lihat kitab As Sunnah, karya Ibnu Abi ‘Ashim dengan Dzilal Al Jannah, karya Muhammad Nashiruddin Al Albani, Cetakan ketiga, Tahun 1413 H, Al Maktab Al Islami, Bairut.]

Di sini kita tidak akan membahas dan mendebat isi dari buk, tetapi mencoba untuk mengajak berpikir secara ilmiah, apakah buku ini benar atau salah. dengan mencoba menelaah uraian di bawah ini.

Pertama. Siapa yang membuka sejarah yang tersembunyi selama berabad-abad silam?
Jika sejarah yang di sembunyikan tersebut masih berumur beberapa tahun, atau saksi hidup masih ada, hal ini bisa ada kemungkinan, tetapi sebelumnya orang tersebut sudah di ketahui riwayat, apakah termasuk orang yang jujur atau yang suka berbohong. Sedangkan yang di bahas di dalam buku tersebut adalah sejarah yang berabad-abad, tidak mungkin ada saksi hidup sampai zaman sekarang. Jadi salah satu pembuktian kebenarannya harus berdasarkan buku peninggalan dari zaman tersebut, itupun masih harus di teliti lagi, bagaimana riwayat si penulis buku, apakah orang yang dapat di percaya atau tidak. Sangat aneh bukan jika yang kita ketahui tentang sebuah sejarah dari bukti peninggalan yang ilmiah, tiba-tiba muncul berita untuk membantah sejarah tersebut dengan mengatasnamakan sejarah yang asli di sembunyikan, Lalu si penulis buku dapat fakta dari mana..???

Kedua. Yang dimaksud dengan sejarah tersembunyi itu bagaimana..? 
Jika yang dimaksud dengan sejarah yang tersembunyi adalah tentang perkara yang detail tetapi tidak penting, seperti para ulama terdahulu tidurnya mendengkur apa tidak..? hal ini wajar tidak terungkap. Tetapi jika yang dimaksud dengan membantah beredarnya sejarah yang ada di masyarakat luas, maka kita bisa adu keilmiahannya dengan bukti yang ada, seperti halnya dalam sebuah pengadilan, yang di butuhkan adalah saksi, barang bukti. Jika tidak ada saksi dan barang bukti maka kesaksian tentang sejarah tersebut di tolak.

Tetapi yang terjadi di masyarakat, ketika membaca sebuah buku langsung di cerna tanpa menelaah akan kebenaran isi dari buku tersebut. Dan hal inilah yang ternyata di jadikan media oleh para juru dakwah dari pemahaman sesat dan menyimpang untuk menyusupi pemikiran dari masyarakat. Sekalipun nama aliran mereka sudah di hukumi sesat oleh MUI.

Walaupun Identitas buku yang berisikan tentang sejarah yang tersembunyi ini tidak di tampilkan, tetapi memiliki pemahaman yang sama dengan pemahaman syiah. Padahal syiah sudah di vonis sesat oleh MUI, tetapi pemikirannya sudah mempengaruhi semua kalangan yang anti syiah tanpa di sadari. Apalah arti sebuah nama aliran yang disesatkan, jika isi dari keyakinan dan pemikirannya sudah menjamur di masyarakat. 
[Allah musta'an]

Post a Comment

16 Comments

  1. kalau saya memahaminya sejarah tersembunyi adalah sejarah yang tidak diketahui oleh siapapun di muka bumi ini,
    bila kemudian ada buku yang isinya memuat sejarah tersembunyi, itu adalah tidak benar, karena buku itu pastilah hanya karangan akal2-an manusia belaka, yang jelas-jelas tidak tersembunyi....
    sebab sekali lagi kalau memang tersembunyi, tak ada bakalan manusiapun yang mengetahuinya... salam :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar itu kang.. secara logika wong itu tersembunyi, tetapi koq bisa ketahuan orang.. itu namanya tidak tersembunyi... (*sembunyi dulu ah...

      Delete
  2. semoga saya dan kita semua tetap berjalan di jalan yang lurus dan benar

    ReplyDelete
  3. Bismillah...akhirnya saya sukses menjadi follower Pak PayZo setelah beberapa minggu lalu mencoba memfollow tapi karena koneksi yang sangat lamban tak berhasil terus.

    Saya ndak tahu tentang adanya buku semacam itu Pak, malah baru tau sekarang tuh. Untuk langkah antisipasi biar tidak terjerumus dalam pemahaman yang seperti tercantum di dalam buku ya harus menelaah ilmu sesuai dengan Qur'an da Hadits, hati2 terhadap haditz palsu dan menghubungkannya dengan logika...inshaa Alloh aman (maaf bila ada yang berbeda pendapat denga saya)

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf ya klo merepotkan...

      Yap betul sekali mba.. kalau masalah perbedaan jangan kawatir jika masih dalam koridor yang di syareatkan... tapi kalau sampai berbeda aqidah dan keyakinan, nah ini yang tidak bisa di tolerir...

      tapi klo sekilas dari cara tulisan dan sekilas pemikiran mba khusna kayaknya gak jauh beda dengan saya mba.. barrokalluhifiki

      Delete
    2. ya jelas di maafkan toh, mas pay kan kesaatria

      Delete
  4. Di orang2 kita, mas kl ada sesuatu yg kontroversi selalu menarik perhatian, ujung2nya diterima dengan mendebat yg sudah ada.

    Seperti yg sampeyan bilang, harus ada bukti ilmiahnya.

    ReplyDelete
  5. perlu pemahaman yang jelas tentang batasan2 suatu paham dianggap sesat atau tidak sesat, karena semua pemahaman lahirnya juga dari cara berfikir masing2 orang yang berbeda2 terhadap nash2 al-quran dan hadist...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itulah yang menyebabkan islam berpecah, semua mengandalkan kehebatan pola berfikir masing-masing (dan itu tidak di perbolehkan, kecuali kondisi terdesak)... yang seharusnya di satukan kembali pola berfikirnya seperti cara para sahabat saat menerima dan mengamalkan semua hadist dan Al-Qur'an, karena ketika para sahabat salah dalam memahami sebuah dalil mereka langsung di koreksi oleh Rosululloh sholalluhu alaihiwassalam.... lah... klo kita... mengandalkan hasil pemikiran masing-masing, lalu siapa yang akan mengoreksi...

      Sehingga gara-gara menggunakan pemikiran masing-masing inilah yang menyebabkan, munculnya fanatik dan membenci pemikiran dari pihak lain, tetapi jika kita bersikap "sami'na wa atho'na " seperti yang di contohkan para sahabat saat mempraktekkan sebuah dalil maka tidak akan ada perpecahan dan kesesatan...

      Maka dari itu batasan dari suatu kesesatan, yaitu menyelisihi apa yang telah di pegang dan di praktekkan oleh Rosululloh dan para sahabat...

      Contohnya dia berpegang sama gurunya yang hidup di zaman ini (yang tidak ada dalil satupun yang menyatakan bahwa gurunya adalah orang yang layak untuk di tiru secara mutlak), sedangkan gurunya berpegang dengan pemikiran sendiri atau hasil mimpinya (yang tidak bisa di buktikan apakah mimpinya benar atau bohong, atau apakah mimpinya dari syetan atau dari Allah..)

      Jadi batasan sebuah kesesatan itu jelas pak... JIKA AMALANNYA BERBEDA DENGAN AMALAN ROSULULLOH DAN AMALAN PARA SAHABAT, LALU AMALAN SIAPA YANG DIA TIRU...??? APAKAH MENGARANG...?? EMANG AMALAN ROSULULLOH HASIL KARANGAN PRIBADI..., AMALAN ROSULULLOH DI BIMBING OLEH ALLAH MELALUI WAHYU....

      [maaf kepanjangan...]

      Delete