Nasib pemotongan sertifikasi di kotawaringin barat

Info Nasib pemotongan sertifikasi di kotawaringin barat saya tulis dengan sangat terpaksa, mengingat banyak para guru mengeluhkan hidup di negeri kabupaten kotawaringin barat kalimantan tengah, Yang sekarang sudah mulai meranjak makmur mengikuti langkah-langkah kehidupan orang struktural dengan adanya tunjangan sertifikasi. Tetapi bayangan kemakmuran hanya akan menjadi hayalan belaka, mengingat aturan yang di buat di daerah kotawaringin barat untuk memotong tunjangan sertifikasi selama satu bulan, bagi guru yang tidak hadir lebih dari 3 hari dengan alasan apapun. Jadi misalkan bulan ini 4 hari tidak hadir karena sakit maka di potong 1 bulan tunjangan sertifikasi, dan jika bulan depan 4 hari tidak hadir lagi maka akan di potong 1 bulan tunjangan sertifikasi, dan jika bulan berikutnya lagi tidak hadir lebih dari 3 hari maka guru tersebut tidak mendapat tunjangan sepeserpun ketika pencairan tunjangan untuk 3 bulan.


Saya setuju jika tunjangan sertifikasi di potong bagi guru yang malas asalkan berlandaskan hukum dari pusat serta uangnya di kembalikan ke pusat bukan untuk isi perut orang atau kelompok tertentu, tetapi saya sangat tidak setuju jika guru yang sakit juga harus mengalami pemotongan tunjangan sertifikasi, ibarat pepatah "sudah jatuh ketimpa tangga di gigit anjing lagi..." Seperti yang di alami seorang guru berikut ini :

"Suaminya sakit hingga masuk ke ruang ICU, tidak berapa lama ternyata dia juga tertimpa musibah jatuh sakit hingga harus di rujuk ke Jawa tentu dia meninggalkan tugasnya sebagai guru, dengan kondisi yang parah dengan infus dan oksigen, tidak berapa lama suaminya meninggal dunia, sedangkan kondisinya masih dalam kondisi pengobatan yang intensif, hingga kondisinya pulih membutuhkan waktu 1 bulan 4 hari, setelah pulang ke kampung halaman, ternyata tunjangannya sudah di potong 2 bulan..." ckckckck....

Sudah sakit..., suami meninggal dunia..., boro-boro untuk memberikan bantuan , malah tunjangannya di potong yang seharusnya bisa di manfaatkan untuk menutupi biaya pengobatan... Nasib..nasib...

Ada juga yang di potong satu bulan gara-gara saat sekolah liburan sang guru bermaksud berlibur menjenguk keluarga yang ada di luar pulau kalimantan, hhhh... gile bener.. jadi... kalau siswanya libur, guru harus tetap mengajar walaupun kelas tidak ada siswanya begituuu...!

Nah itu belum seberapa, dari pihak sekolah kami juga latah mengikuti tata cara aturan yang berfungsi untuk mencekek guru tersebut. yaitu bagi guru baik yang sudah sertifikasi maupun yang tidak sertifikasi akan di potong dari honor lembur, jika honor lembur kurang maka akan di tambahkan dari gaji guru alias pemotongan gaji guru. Wuiis mantaabb... gaji memang tidak bisa di potong dari pihak pemda, tetapi guru yang bersangkutan akan di tuntut untuk membayarnya ke sekolah... Langkah yang sangat genius... 

Hidup guru... terima kasih dan terimalah nasib mu...
Mohon kepada pak mentri pendidikan agar bisa merespon.. terserah mau merespon untuk menambah beban guru atau membantu guru... ***** capek deh...*****
[wassalam]
Nasib pemotongan sertifikasi di kotawaringin barat

Post a Comment

2 Comments

  1. pak nuh memang perlu diganti koq Mas

    ReplyDelete
  2. klo di ganti juga kawatir sama aja, mungkin selama ini mentri dah berusaha cuma blum keliling indonesia tuk mengetahui kondisi yang ada... jadi permennya banyak yg gak tepat sasaran...

    ReplyDelete