Dasar pemahaman para pelaku bom bunuh diri

Mencoba untuk membahas dengan hikmah tentang Dasar pemahaman para pelaku bom bunuh diri, semoga mudah di pahami dan mudah untuk di terima sebagai bahan renungan. Mengingat banyaknya pemahaman yang disebarkan baik melalui media buku, media ceramah, dan media yang lain, sehingga membentuk berbagai macam kelompok dengan pemikiran yang beraneka ragam. Di sini saya tidak menempatkan diri sebagai yang paling benar, tetapi sebagai muslim yang ikhlas dalam ketaatan dan mengharapkan ridho Allah, tentu akan menerima segala kebenaran yang sesuai dengan dalil yang rojih. "Sami'na Wa atho'na". Lalu apakah yang menjadi dasar pemahaman para pelaku bom bunuh diri, yang terkadang targetnya adalah kaum muslimin yang masih mendirikan sholat. Apakah yang menyebabkan mereka merasa yakin benar dengan pemahaman mereka..?

Dalam pemahaman pelaku bom bunuh diri ada dua hal yang paling menonjol dan sekaligus menjadi keyakinan mereka, yaitu :
  1. Menganggap kafir semua kaum muslimin, yang tidak berhukum dengan hukum Allah. Sehingga target aksi mereka adalah mulai dari kaum kafir, pemerintah dan masyarakat muslim yang menggunakan hukum selain dari Al-Qur'an dan Al-Hadist, seperti menggunakan hukum UU untuk memutuskan suatu perkara. Adapun dalil yang menjadi dasar pemahaman ini adalah Surah Al Maaidah ayat 44:
    "Dan barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir"
  2. Menganggap syahid, jika melakukan bunuh diri. Sehingga mereka tidak segan-segan untuk mengorbankan jiwanya dengan bunuh diri untuk mendapatkan mati syahid. Adapun dalil yang menjadi dasar pemahaman ini adalah dari kisah Al-Barra' bin Malik yang melemparkan dirinya ke dalam benteng musuh untuk membukakan pintu gerbang, sehingga kaum muslimin bisa masuk menyerang ke dalam gerbang musuh. Al-Barra' bin Malik terluka parah tetapi tidak mati.
Perhatikan dalil yang di jadikan dasar para pelaku bom bunuh diri atau yang di kenal dengan teroris di atas. Semua dalil itu benar tetapi yang menjadi salah adalah cara memahami dan menerapkan dalil. Lalu apakah saya yang punya hak untuk menentukan pemahaman yang benar dari sebuah dalil ? tentu tidak, tetapi setiap dalil memiliki penjelas (syarah) dari dalil yang lain. dan di tegaskan lagi dengan pendapat ulama yang memahami dalil secara bersambung dari majelis ke majelis, dari kitab ke kitab, dari mulut ke mulut, sampai kepada orang yang menyaksikan dalil itu muncul.

Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah, jadi semua dalil yang di jadikan dasar untuk ke arah kesesatan sangat mudah untuk di bantah. Adapun bantahannya sebagai berikut :

Pertama, Mengkafirkan kaum muslimin dengan menggunakan dalil surah Al Maidah ayat 44.
  • Mereka hanya membaca surah Al Maidah ayat 44, tetapi tidak membaca ayat lanjutannya yaitu
    Al Maaidah ayat 45:
    "Dan barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
    Al Maaidah ayat 47:
    "Dan barangsiapa yang tidak menghukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
    Menurut Al-Syaukani, kekafiran ialah bila umat Islam menentang hukum Allah. Jika menentang dan mencela, maka jatuh hukum kafir. Barangsiapa yang mengakui kebenaran hukum Allah, tapi tidak melaksanakannya maka jatuh hukum fasiq dan dzalim bukan kafir. Ini maksud ayat ini di sisi ahli sunnah. (Fath alQadir, 2/56) ini adalah tafsiran Ibnu Abbas.
  • Sebenarnya kelompok khowarij sudah pernah mengandalkan penggunaan dalil surah Al-Maidah ayat 44, untuk menyerang Ali bin abi tholib. Bahkan sudah di awali di zaman rosululloh saat pembagian ghonimah (harta hasil perang) ada seorang dari Bani Tamim yang bernama Dzul Khuwaishirah, yang mencela rosululloh karena tidak berbuat adil saat pembagian harta. Padahal sholat, puasa dan bacaan Al-qur'annya Dzul Khuwaishirah dan teman-temannya mengalahkan sholat, puasanya para sahabat Rosululloh. Tetapi rosululloh bersabda :"Mereka keluar dari agama seperti melesatnya anak panah".
  • Jadi antara para pelaku bom bunuh diri dengan khowarij memiliki kesamaan yaitu :
    • Mudah mengkafirkan  pemimpin dan kaum muslimin.
    • Mencela pemerintah, yang syah. Padahal di wajibkan bagi kita untuk patuh dan tunduk kepada pemerintah sekalipun pemerintahnya dzolim. Tetapi tidak boleh mematuhi perintah pemerintah yang menyelisihi Al-Qur'an dan As Sunnah.
Kedua, menganggap mati syahid orang yang melakukan bom bunuh diri.
  • Dalil dengan meniru Al-Barra' bin Malik, adalah kesalahan besar, karena yang di lakukan Al-Barra' bin Malik dalam kondisi terpaksa, dia tidak bermaksud untuk bunuh diri tetapi untuk mencari cara bagaimana kaum muslimin bisa masuk kedalam benteng. Sehingga dia tetap berusaha agar tidak sampai terbunuh. Tetapi kalau bom bunuh diri dipastikan pelakunya akan mati.
  • Bandingkan dengan dalil berikut : Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah rodiallohu'anhu, berkata: Kami bersama Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam pada perang Khaibar. Kemudian beliau berkata pada seseorang yang mengaku dirinya muslim: “Orang ini dari penduduk neraka.” Maka ketika terjadi pertempuran, orang tersebut bertempur dengan sengitnya hingga terluka. Lalu dikatakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, yang engkau katakan bahwa dia dari penduduk neraka, sesungguhnya pada hari ini dia ikut bertempur dengan sengitnya, dan dia telah mati.” Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam menjawab: “Masuk neraka.” Hampir saja sebagian manusia (shahabat, red) ragu (dengan ucapan tersebut). Ketika mereka dalam keadaan demikian, lalu mereka dikabari bahwa dia belum mati akan tetapi terluka dengan luka yang sangat parah. Hingga ketika malam hari,  dia tidak sabar lagi dan bunuh diri. Lalu dikabarkan kepada Nabi Sholallahu alaihi wassalam tentang hal tersebut, maka beliau berkata: “Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya”, lalu beliau memerintahkan Bilal untuk berteriak di hadapan manusia: “Sesungguhnya tidaklah ada yang masuk surga kecuali jiwa yang muslim, dan sesungguhnya Allah menguatkan agama ini dengan laki-laki yang fajir (berbuat dosa).”
    Dalil-dalil di atas, sangat jelas mengharamkan bunuh diri dengan segala macam jenisnya dan dengan cara apapun. Dan inilah yang difahami oleh para ulama rahimahumullah. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin t berkata: “Intihar adalah bunuh diri secara sengaja dengan sebab apapun. Dan ini diharamkan dan termasuk dosa yang paling besar.” (Fatawa Islamiyyah, 4/519)

  • Banyak dalil yang melarang untuk bunuh diri seperti "Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisa’ : 29). dan masih banyak lagi dalil yang lain, bagaimana bisa mendapatkan syahid jika pelaksanaannya dengan melanggar perintah Allah. Bukankah barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka dia kafir..?? seperti yang tercantum dalam surah Al-Maidah Ayat 44. Tetapi mereka menghukumi bom bunuh diri sebagai syahid yang menyelisihi hukum Allah seperti yang tertera pada ayat di atas (An-Nisa : 29)
Sekian dulu pembahasan tentang dasar pemahaman para pelaku bom bunuh diri. Masih banyak pemahaman-pemahaman yang berkembang di masyarakat yang tidak kalah berbahaya dengan pemahaman bom bunuh diri. Sebenarnya untuk yang ingin memahami Islam tidak bisa dengan membaca sembarang buku yang berlabelkan Islam. Tidakkah anda ingat tentang hadist akhir zaman akan muncul da'i - da'i jahat, yang akan menunggu pintu neraka dan memasukkan para pengikut ajarannya ke dalam api neraka.  Apakah da'i-dai jahat ini mengajarkan kejahatan..? tidak.. jika da'i jahat mengajarkan kejahatan tentu tidak ada yang mau jadi pengikutnya, tetapi mereka (da'i jahat) mengajarkan kebaikkan seperti beribadah, tetapi tidak memakai dalil atau hanya berdasarkan hasil karangan mereka sendiri atau yang disebut dengan bid'ah. Untuk memahami bid'ah anda bisa memahami penjelesannya disini.

Post a Comment

10 Comments

  1. thx sob, tulisannya sangat menambah wawasan. memang sepertinya istilah yang di gunakan tidak sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan. :(

    ReplyDelete
  2. super lengkap uraiannya. bener sekali sudah banyak sekarang sesama kaum muslim mengkafirkan saudara seimannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mba sudah mampir.. maaf lama gak berkunjung karena lg sibuk

      Delete
  3. mereka adalah manusia2 yang berTuhan dengan marah, menggunakan dalil sebagai tunggangan nafsu mereka sendiri..

    ReplyDelete
  4. Pembelajaran yang sangat berharga bagi seorang muslim... terima kasih Gan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya berharap bisa memblokir pemahaman ini, supaya gak menyebar

      Delete
  5. Pemahaman yang salah kaprah & sangat menyesatkan dari pelaku bom bunuh diri..

    ReplyDelete