Syahadat yang ternoda


Syahadat yang ternoda

Syahadat atau yang kita kenal dengan dua kalimah syahadat, yaitu ikrar pengakuan "ASYHADU AN LA ILAAHA ILLALLOOHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH...." artinya " Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah (dengan cara yang benar) selain Allah semata, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.." Syahadat merupakan amalan utama yang paling pertama di lakukan oleh seorang muslim atau yang akan masuk islam. Syahadat tidak hanya di ucapkan, tetapi harus di yakini di dalam hati, bahwa hanya Allah lah satu-satunya Tuhan di Alam semesta ini, serta Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang wajib kita ikuti, Selain di ucapkan dan yakini dalam hati, syahadat juga wajib di buktikan dari sisi amal perbuatan, seperti sholat, puasa, zakat, dan amal ibadah yang lain, sebagai bukti nyata dari pengucapan syahadat. Sehingga bisa di simpulkan jika seseorang yang syahadatnya tidak di yakini dalam hati maka, gugur syahadatnya (tidak di terima), begitu juga jika amal perbuatan berupa ibadah yang wajib tidak di laksanakan maka syahadatnya juga gugur, seperti tidak sholat. 


Kebanyakkan kaum muslimin saat ini merasa sudah aman dengan ikrar syahadatnya, padahal kerusakkan iman terus mengincar gerak-gerik seorang muslim, sehingga tanpa di sadari dia telah menodai syahadat yang di ucap dan yang telah di yakini nya. Sehingga bisa jadi setelah kamatian menjemputnya ternyata dia berstatus kafir di sisi Allah.. -Naudzubillahimindzalik-..

Beberapa contoh bentuk amalan yang menodai syahadat :

1. Mengucapkan selamat hari raya untuk agama lain.
Padahal dengan mengucapkan selamat hari raya kepada agama lain maka otomatis dia mengakui adanya Tuhan lain selain Allah Subhanahu Wata'ala. Memang kita hidup di sebuah bangsa beserta aturannya, tetapi tujuan di hidupkan nya kita adalah untuk beragama yang benar, bukan berbangsa yang benar.  Jadi silahkan berhubungan baik dengan agama lain tapi pisahkan mana masalah agama, mana masalah bukan agama.

2. Bertawasul kepada yang sudah meninggal.
Biasanya amal yang di lakukan adalah berdo'a di kuburan yang di anggap orang sholeh. Padahal orang yang sudah mati sudah sibuk dengan urasan pembalasan atas amalnya. Belum lagi kita ketahui apakah orang sholeh tersebut memang benar-benar sholeh di sisi Allah.. Meminta do'a bisa kita lakukan kepada orang sholeh yang masih hidup. Perbuatan tawasul di kuburan hal ini bisa membuka pintu penyembahan terhadap kubur. Dan di kawatirkan syahadat tinggallah sebuah ucapan semata. Kalau menginginkan sesuatu mintalah kepada Allah, seperti yang ada dalam surah Al Fatihah, Hanya kepada Allah lah aku meminta dan Hanya kepada Allah lah aku memohon.

3. Mengucapkan semua agama itu benar.
Ini sama halnya dengan poin yang pertama, dia mengakui hanya Allah Tuhan satu-satunya di semesta alam ini, tetapi disisi lain, dia bilang agama lain juga benar. Padahal setiap agama ada tuhannya, otomatis dia juga membenarkan ada tuhan-tuhan yang lain selain Allah... wal iyadzubillah...

4. Meyakini bahwa gurunya mencapai tingkat ma'rifatullah.
Keyakinan ini di pegang oleh kaum tarekat sufi, mereka mengartikan ma'rifatullah adalah menyatunya mahluk dengan tuhannya, sehingga semua amal ibadah, tidak lagi di laksanakannya (alias gugur kewajiban) karena sudah menyatu dengan Allah. Padahal istilah ma'rifatullah itu memang benar adanya tapi maknanya bukan menyatu dengan Allah. Marifatullah dari sisi arti adalah mengenal Allah, dan yang di maksud dengan mengenal Allah adalah mengenal semua hukum-hukum Allah, mana yang haram dan mana yang halal. Yang semua itu dapat kita capai dengan belajar Al-Qur'an dan Al Hadist. Kalau keyakinan seperti ini lalu syahadat buat apa...???

Dan masih banyak lagi contoh yang beredar di masyarakat muslim kita. Yang seharusnya kita kawatirkan karena bisa membuat kesia-sian semua amal ibadah kita. Memang terkadang karena kondisi lingkungan sekitar, menyebabkan kita memandang sebuah amal di anggap benar dari sisi toleransi maupun berbangsa dan bernegara. Saya pernah melihat seseorang yang memiliki keyakinan tertentu di salah satu acara TV untuk meminta pada KTP, label agama di hilangkan, karena katanya gara-gara agama kita di kotak-kotakan padahal sama-sama satu negara. Bahkan kuburan suatu agama dengan agama lain di pisah-pisahkan, padahal dalam satu wilayah negara. La haula wala quwata illabillah... Mereka terbalik memandang kehidupan ini, agama islam yang seharusnya bersatu tetapi di pisah-pisahkan oleh sebuah negara, Perhatikan..."Bukan agama yang mengkotak-kotakan sebuah negara..... tetapi negaralah yang mengkotak-kotakkan agama..!!" Adapun masalah pemisahan kuburan, di dalam Agama Islam bagi yang kafir dilarang di kubur di kuburan kaum muslimin, dan hal itu ada perintah dari Allah yang menciptakan semua mahluk di dunia ini. Makanya jika kita mengutamakan toleransi berbangsa dan bernegara maka hukum Allah tidak lagi di anggap, dan tentu tidak menggap hukum Allah, maka syahdatnya gugur atau jatuh kepada kekafiran.

Berhati-hatilah... bahwa syetan itu terdiri dari jin dan manusia, dan semua setan sifatnya untuk menyesatkan kaum muslimin agar jatuh kedalam kukufuran, dan setiap kesesatan akan di awali dengan sesuatu yang di anggap baik, dipandang benar, tetapi menyelisihi perintah Allah azza wajalla....[Allahu a'lam]

Post a Comment

6 Comments

  1. PErtama dulu di amankan
    Izin menyimak dulu nih

    ReplyDelete
  2. saya renungkan Mas. saya sesekali melanggar memang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama kang... saya juga... hik..hik.. (* nangis karena tak berdaya...

      Delete
  3. semoga Alloh selalu memberi petunjuk kepada kita semua pada tuntunan yang sebenar-benarnya ya kang, aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin ya robb...
      yang penting di ingat-ingat buat apa kita di ciptakan....

      Delete