
Di berbagai media dan bahkan sampai ke mading sekolah, ada semacam moto "STOP PERNIKAHAN DINI". Di Sinetron juga ada yang menyindir dampak dari pernikahan dini. Terlihat sekilas iklan slogan ini memiliki banyak dampak positif, yang bertujuan untuk menjaga pertumbuhan para anak muda untuk tidak terburu-buru memasuki dunia pernikahan. Salah satu yang di kawatirkan dari pernikahan dini adalah mudahnya terjadi perceraian akibat mental yang belum labil, atau memberi ruang yang lebih lama untuk masa anak-anak untuk menikmati masanya.
Posting ini bukan berarti menentang secara penuh dari misi slogan ini, tetapi dampak dari di larangnya pernikahan dini bisa menyebabkan perkara buruk yang lebih besar di bandingkan dengan perkara cerai. Misalkan, karena yang di larang pernikahan dini bukan pacaran dini, maka resiko hamil dini sangat besar, dan jika hamil dini terjadi maka resiko aborsi juga besar kemungkinannya.
Bagaimana mungkin di saat di larang nikah, karena usia masih dini (padahal sudah mimpi basah loh.., hehehe...) tetapi syahwat sudah menggebu.. apa yang harus di lakukan..? mau menikah dini..? kan di larang...? mau coba menahan tetapi kekasih selalu nempel kayak prangko... lalu apa yang terjadi...? mau icip-icip dikit, soalnya penasaran rasanya...(gitu..!!).
Lalu slogan yang benar itu bukan "STOP PERNIKAHAN DINI" tetapi "STOP PACARAN DINI", karena pacaran dini pintu menuju berzina atau menikah dini. Tetapi kayaknya slogan "STOP PACARAN DINI", masih memiliki kendala, karena di semua tempat selalu di temukan lelaki dan wanita, termasuk di sekolah, bahkan terkadang duduk berpasangan dalam satu meja, dengan kondisi seperti ini bisa memancing ketertarikkan antar lawan jenis, dan tentu saja terjadinya pacaran dini tidak terelakkan apabila kondisi ini terus berlanjut lama.
Lalu apa solusinya kira-kira agar pernikahan dini tidak terjadi atau aborsi sebagai hasil dari pacaran dini tidak terjadi...??...
Atau mau pilih mana... menikah dini atau aborsi sebagai hasil pacaran dini...?

47 Comments
Menikah dini atau stop pacaran dini. hem! dini lagi yang jadi masalah.
ReplyDeleteYang TEPAT itu, Stopp! berpikir memperumit keadaan yang sudah terjadi. Mulailah dari "DINI" untuk membenahi keluarga yang menyebabkan si"DINI" bercokol. Keluarga yang kurang DINI menghendel kemungkinan-kemungkinan siDINI, disanal awal buruk terciptaanya, mimpi basah yang keterusan..., pacaran yang diteruskan..., kehamilan yang... terusss ?? mahu dikemanakan!
nah kan kasihan si dini, sejak dini sudah jadi trobel maker..
Deletepadahal dini itu kata dasarnya ad diin, hehehe
Deletedini itu nama panjangnya dini-kmati.. hehehe
DeleteItu tergantung dari prinsip diri sendiri, bisa dikatakan hal itu terjadi karena dampak lingkungan yang menyesatkan pada pandangan kita, kita tinggal di indonesia tentu resiko ini sudah tidak dapat dihindarkan, ekonomi yang serba sulit, dengan kata lain banyak sekali manusia mengambil jalan pintas. soal pernikahan, saya sulit menjelaskan, seseorang jika menjalani pernikahan dan dengan kata akhir (cerai) banyak sekali unsur yang tidak dapat kita jangkau dengan tepat, namun yang jelas hambatan utama adalah Ekonomi. bayangkan saja untuk memasukan anak di pendidikan SMP memerlukan biaya 3juta, sedangkan hidup orang itu pas-pasan. Entahlah indonesia kapan bisa membrantas korupsi sampai tuntas?
ReplyDeletemari kita bersama-sama memberantas korupsi sejak dini.. saya setuju mba...
Deletelho dini juga bisa korupsi ya
Deletecoba nanti di croscek ke mba dini ya mas...
Deletekalau sudah bisa berantas korupsi sejak dini berarti nikahnya boleh sejak dini
Deleteasalkan sudah latihan push up sejak dini..
DeleteSaya setuju dengan pendapat diatas, pada dasarnnya KB, pelarangan nikah dini itu kan tidak sesuai dengan syariat, dalam din kita jika kita sudah mampu ya segeralah menikah dan perbanyaklah keturunan..cuma bagaimana kita merencankan keluarga dan anak itu mungkin tidak2 apa biar anak2 kita tidak keblangsak nantinya...
ReplyDeleteMedia kadang selalu kontradiktif, ya melarang nikah dini, tapi sinetronnya anak SD saja sudah belajar pacaran..
wah betul sekali mas muroi...
Deletetambahannya juga keren untuk memantabkan postingan saya...
seru nih diskusinya mengalir
Deleteapalagi sambil makan pentol ya mas.. hmmm..
Deletehemm... salahkah sidini datang diundang pergi ditendang??
ReplyDeletenah tuh... dini kayak jaelangkung...
Deletesaya setuju sekali dengan uraian diatas serta komentar dari sobat - sobat ..... stop pacaran dini ... lebih baik nikah dini saja... tapi saya ndak mau nikah lagi
ReplyDeletetakut gak kuat ya mang... hehehehe....
Deletemasak sih mang yono tidak mau nikah lagi, ah masak,...ah masak
Deletenah tuh ada yang ga percaya...
Deletemaksudnya dalam waktu dekat ini hehehe... kan cinta forever mas ... heheheh
Deletedi tunggu nih undangannya mang...
DeleteFenomena yang sebenarnya sangat miris mas, ketika mereka mengkampanyekan STOP PERNIKAHAN DINI, tapi mereka mengkapanyekan FREE SEX, salah satu kampanye terbuka FREE SEX adalah ada pada iklan iklan alat kontrasepsi.
ReplyDeletenah tuh.. lalu sebenarnya maunya apa sih.... yang halal di larang... yang haram di anjurkan...
DeleteHanya bisa menyimak..,belum bisa berkontar tentang hal ini. Maklum usia belum cukup.
ReplyDeletesama gelar tikar ya..
Deletesaya bawa bantal
Deletesama pentol, pesan di kembarannya mas agus
DeleteStop pacaran dini yang benar.
ReplyDeleteKalau pernikahan, silahkan saja. Katanya rasanya enak kok hahaha
katanya atau memang sudah pengalaman nih.. hahaha...
Deleteyap betul sekali kang...
ReplyDeleteklo gak mampu kedua2nya.. ya garuk" aja hahaha... (joke..
stop nikah dini karena dikuatirkan pernikahannya menjadi masalah dikemudian hari & stop pacaran dini yang ini jelas-jelas memang hukumnya haram seharam-haramnya,sedangkan ironi tayangan kehidupan yang ada jadi guru terdahsyat saat ini, ya semoga nilai-nilai keimanan siapapun tetap terjaga untuk terhindari seperti contoh-contoh yang telah ada.
ReplyDeletekeren idenya mas
sekeren orangnya ya mas.. hehehe *(narsis nih..
Deletehehehe..pencerahan dini
ReplyDeletesaya mau ngomong apa ya, soalnya saya berpacaran mas. sudah masuk zina, atau paling tidak takrobus zina, mendekati zina yang dosanya juga besar. kalau di pikir-pikir sebenarnya nikah dini itu juga tidak menjadi masalah, mau sekolah juga masih bisa, mau kerja juga bisa.
ReplyDeletebetul sekali mas agus...
Deletesaya juga dulu pacaran koq.. tapi gak pake lama.. langsung di iket pake ikatan yang syah...
Memang banyak orang yang takut nikah dini karena blum ada penghasilan yg tetap, akhirnya menunda nikah tapi mempercepat zina... ckckck.. padahal nikah aja, percaya deh pasti ada rezeki setelahnya... jika rezeki tidak kunjung datang setelah nikah, maka cerailah... beneran nih...sweer..!!!
anak saya malah sering pakek pacar air dikukunya mas
Deletewah hebat pacarnya ada di kuku...
Deletebawa senter biar tambah cerah...
ReplyDeleteenakan nikah dini. Sudah nikmat - nggak kena laknat hehehe
ReplyDelete100% saya dukung pilihannya mas...
Deletepilihan yang sulit dan susah...
ReplyDeletejawaban bisa benar, tetapi susah untuk dijalankan.
misalnya saja, sudah tau itu tidak baik, tetapi masih saja di lakukan...
berarti menurut saya, permaslahan utama adalh akhlak dan pendidikan sejak dini.
hehehe,,, pendapat lho,,, maap aja kalo jawaban masih kurang pas..
pas banget jawabannya...
Deleteyang benar pendidikan ahlak dari sejak dini, mulai dr lingkungan kluarga, sampai lingkungan masyarakat....
haaa. ndak pilih kedua duanya gan
ReplyDeletepenggemar golput nih...hehe
Deletemilih kayak saya, menikah usia 25 ahun. heheh
ReplyDeleteklo kang zaf kan pas lahir langsung berumur 25 tahun hehehe..
Delete